Brakk!!…
Pintu terbuka dengan keras. Sepi.
Tak ada siapa-siapa di dalam. Pasti, sebab, penghuni lain sibuk dengan
aktivitas di tempat kerja masing-masing. Termasuk dia, kalau saja dia tidak
teringat satu hal. Sungguh dia menyesal kenapa tidak menuruti nasihat
orang-orang di sekitarnya. Ah, seandainya aku memasang alarm di ponselku.
Seandainya aku menuliskan di papan. Seandainya aku…
Oh, mengapa aku mesti menjadi orang
pelupa? Bukankah aku masih muda? Apa memang memori otakku terbatas? Aku ingat,
otak punya memori yang sangat besar. Setidaknya, aku masih ingat beberapa hal
yang aku lakukan di waktu kecil. Artinya, aku masih mampu merekam dengan baik
kejadian 15 tahun lalu. Bukankah itu hebat. Tapi, mengapa aku lupa dengan semua
tugas yang baru diberikan seminggu lalu? Orang bilang semua itu karena
keteledoranku. Benarkah aku teledor?
Posted by Surotin Agustina
0
komentar»